Banyaknya sampah laut adalah karena ulah manusia. Manusia harus diajarkan untuk bisa lebih baik dan bijak dalam menjalani kehidupannya tanpa harus memperparah kerusakan lingkungan. Karenanya, lembaga pemerintahan, pendidikan, lembaga keagamaan, komunitas, dan kita semua diharapkan benar-benar mau berubah untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan menjadi peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Beberapa hal yang mungkin bisa jadi masukan untuk guru-guru sekolah dan pengajian (khususnya) di Indonesia, sebagai bahan renungan dan pertimbangan bersama, sekarang ini negara kita adalah penyumbang sampah nomor 2 terbanyak bagi planet ini. Apakah kita pernah berpikir kezaliman yang kita perbuat ini akan membuat kehidupan planet ini kedepannya akan semakin menderita. Berapa banyak hewan yang menderita bahkan mati karena sampah plastik yang kita buang? Penyu tersiksa karena sedotan plastik kita masuk ke saluran pernafasannya, Lumba-lumba dan paus menderita karena siripnya tersangkut plastik, tali pancing, bahkan jaring yang kita buang/tinggalkan dilaut begitu saja. Keseimbangan kehidupan laut mulai terganggu karena ulah kita. Guru-guru sekolah dan pengajian harus mengambil peran dalam penyelamatan planet ini. Mari sama-sama kita edukasikan, membuka wawasan, dan timbulkan kepedulian untuk tidak buang sampah sembarangan, mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, dan bergerak dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan. Bersama kita pasti bisa wujudkan mental dan kebiasaan bangsa ini jadi lebih baik terhadap lingkungan.
Bagi komunitas-komunitas, walaupun bukan komunitas yang bergerak di bidang lingkungan, sebagai warga negara penyumbang sampah terbesar nomor 2 di dunia, kita berharap teman-teman bisa lebih peduli lingkungan dan ikut aktif dalam aksi-aksi menjaga kebersihan lingkungan kita. Caranya cukup mudah, bagi komunitas motor misalnya, daripada cuma nongkrong dipinggir jalan atau diatas jembatan, lebih baik pantau sampah-sampah yang ada disekitar jalan atau jembatan dan mulai ajak teman-teman untuk memungut sampah itu lalu buang ke tong sampah. Aksi ini pernah kami lakukan saat snorkling atau saat santai di tepi pantai. Biasanya aksi spontan dan tidak direncanakan sebelumnya. Hal ini juga bisa dilakukan oleh komunitas-komunitas lainnya di lingkungan kegiatannya. Insyaallah dengan kepedulian seperti ini, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Amin.
Semoga menjadi manfaat (kebaikan) bagi kita semua. Masukan-masukan bisa teman-teman tuliskan di kolom komentar.